Oleh Maul_MK
2020 menjadi angka yang paling mengikhlaskan. Aku, kamu dan mereka telah melewatinya.
Banyak yang tak bisa berjalan sesuai kehendak kita namun Yang Maha Kuasa memberikan waktu yang benar-benar harus dilalui.
Banyak pula yang pergi dengan alasan mencari jati diri. Kita kuat. Darah dan nanah telah bercucuran melewati detik demi detik hingga sekarat.
Tentang pengkhiatan, kita telah lulus. Tentang kepergian, kita telah ikhlas.
Tenang, di masa selanjutnya kita akan mengatakan,"I'm OK. I'm fine".
Diri kita tetap kokoh setelah pahit menyapa bersama sinar mentari di pagi hari. Kita tenggelam dalam lamunan yang membuat benar-benar harus patah dan menyerah. Diam itu mengisyaratkan perjuangan sangat menyakitkan dan akhirnya kita memilih istirahat.
Memaafkan diri sendiri membutuhkan lorong yang panjang. Dalam keheningan hanya mampu mengatakan,"Alhamdulillah, I'm OK".
Jalanan terjal sangatlah kejam. Membiarkan bebatuan tajam menghantam telapak kaki dan rongga dada. Berkali-kali tetesan air meluncur melalui pipi. Dalam kesendirian, kita selalu merasa kalah.
Seseorang pernah mengatakan,"You are OK."
Banyak keterpaksaan yang membuat kita berdiri tegak hingga kini. Semangat ya!
Hari-hari nanti kita akan menyadari betapa mudahnya melewati keterpaksaan ini. Naik dan turunnya keadaan menjadikan kita hebat tanpa harus berlari.
Di tahun ini, kita membiarkan orang-orang yang ingin pergi. Tak harus memaksakan kehendak mereka karena hidup kita berjalan untuk kita. Pada hakikatnya, manusia akan terus terhubung jika memiliki kebutuhan.
Kebutuhan anak dari orang tua, kebutuhan sesama teman, kebutuhan pekerjaan dan kebutuhan dalam menjalani kehidupan.
Mereka akan kembali jika membutuhkan kita. Tak perlu khawatir. Manusia akan selalu berubah. Kita akan terus berproses sampai akhirnya kita berjalan pada lorong kehidupan masing-masing dan bertemu kembali.
Inilah kehidupan kita dengan mengikhlaskan kepergian di angka 2020. Tetap semangat dalam merajut mimpi dan melewati hari. Meski hampir menyerah setelah sejuta tetes air yang telah mengalir dalam kesendirian. Kesendirian bukanlah kesepian. Berkacalah! Kita hebat melewati masa-masa pendewasaan.
"Esok, kita akan membentang selengkung pelangi di bibir. I'm OK. We are OK. They are OK".
Medan
1 Comments
❤️
ReplyDelete