Oleh Maul_MK
Memaafkan adalah perintah dari Allah swt.
Rasulullah saw. pernah bersabda bahwa,"Orang yang hebat bukanlah orang yang menang dalam pergulatan melainkan orang mampu mengendalikan hawa nafsunya saat marah."
Ada hati tertutup dan menggelapkan seisi bumi. Zaman Rasulullah saw.
adalah pembelajaran dalam melapangkan hati. Mengisi maaf dari kata-kata dan
sikap yang merasa diremehkan.
Daun gugur tidak pernah membenci kaki manusia dengan rasa tidak
peduli yang digesek melalui injakan. Kita lupa Sang Pencipta adalah Maha
Pengampun untuk segala hal yang terjadi di muka bumi, masihkah kita menghakimi
hingga mengasingi bagi orang-orang yang melakukan kekhilafan?
Orang-orang yang membenci ciptaan Allah swt. adalah mereka yang
sebenarnya membenci Allah swt. Demikian itu, hati mereka yang tertutup,
masihkah kita biarkan? Cemooh, cacian atau kata-kata yang menyakitkan hati dan
pikiran diisi dengan kata maaf untuk mereka yang menganggap kita adalah
musuh mereka. Kita adalah sebaik-baik makhluk yang saling membutuhkan.
Memaafkan orang-orang yang menyakiti akan membuat hati tenteram dan
damai. Musuh terbesar manusia yang sesungguhnya adalah dirinya sendiri.
Mengendalikan amarah dan hawa nafsu sebagai salah satu untuk memaafkan musuh.
Musuh adalah lawan; melawan dari kebathilan adalah sebuah kebaikan.
Kelalaian dalam melakukan amal kebaikan memengaruhi sikap dan kata-kata.
Banyaknya amal kebaikan yang dilakukan akan memengaruhi sikap dan kata-kata
yang baik pula. Pun sebaliknya.
Mengenai kehidupan, Allah swt. akan menguji seluruh makhluk untuk
lebih bertawakal dan bertakwa hanya kepada-Nya. Permusuhan yang mungkin terjadi
antara kita dan mereka hanyalah bisikan setan yang menimbulkan rasa marah, iri dan dendam. Mengontrol diri adalah kuncinya. Allah swt. sangat menyayangi kita
yang selalu bersyukur dan ikhlas dalam menerima apapun yang telah diberikan
setelah melakukan ikhtiar.
Memaafkan musuh dan mendo’akannya bisa digunakan
untuk menjalani kehidupan yang baik dan tenang.
Mereka adalah musuh; pengalaman dan pelajaran bagi kehidupan. Kelak
di kehidupan lain berubah menjadi sahabat dan keluarga yang saling mendo’akan.
Allah Maha Pengampun, Maha Mengasihi.
2 Comments
��
ReplyDeleteMauuul
ReplyDelete