Oleh Maul_MK
Dingin akhir-akhir ini, aku tulis fase keruh membalik hujan. Jeritan itu bergumam melalui bilik mata yang mengalir. Adalah keraguan dalam pilihan. Pertemuan abai kesakitan.
Hidup terlalu rumit untuk kita basahi pada angan-angan. Kekuranganku adalah jatuh, sejatuh-jatuhnya melepaskan.
Tidakkah lebih menyakitkan membangun bahagia lalu ditepis oleh pengkhianatan? Tentang pengharapan, akulah selemah-lemahnya menerima kepatahan.
Menolak kesedihan sampai lupa rasa baik tidak semua disamaratakan. Sebagaimana kau padaku.
Pahamilah! Damaiku pada diri jangan kau ubah menjadi takut dan gagal dalam berlari. Tak mampu mengabulkan semogamu karena rasa tak pantas jika terlalu dalam. Pun perjuanganku.
Pada akhirnya, air hujan turun dan selalu membasahiku pada malam yang sudah berkepanjangan. Sedikitpun, mustahil untuk kau menyelanya dari wajahku. Pipi selalu dirintik dan menanggung ragu untuk kepantasan yang belum tentu tulus.
Terima kasih ya, kau benar-benar berhasil membuatku tenggelam dalam genangan penyesalan.
Medan
4 Comments
Maul cek email, ad hadiah khusus hihihi
ReplyDeleteaaaa, terima kasih 🙂
DeleteBangga sm maul. Tulisannya selalu bagus ��
ReplyDeleteTerima kasih 🤗
Delete