Oleh Maul_MK
Hai dunia, masihkah kau tertawa dalam putaran? Jalanku masih terseok-seok akibat
realitas yang terlalu sesak. Arahku tak terarah, kawan. Kawanpun telah tak
kawan. Pandangan berkabut. Jalanan saling menyekat. Teruntuk kau yang pernah
datang, terima kasih ya sudah membuatku terkenang.
Nanti, pamit yang aku sangka
keputusan harap-harap tak menyakitkan.
Dalam jeda ini, kau datang dengan
berbagai tentang. Tentang genggaman agar kuat dalam perjalanan kehidupan.
Tentang mendengarkan apa-apa yang mengeluhkan. Tentang keikhlasan untuk
menerima kemuliaan yang paling berharga. Tentang keputusan diluar keraguan.
Tentang pencapaian dilandaskan keinginan. Tentang kau, yang menjadi jeda.
Pada akhirnya, pertemuan menempuh
perjalanan terlepas dari ego perpisahan. Dipaksa menembus langit, menyibak
awan. Sakit dalam pencarian dari apa-apa yang tak aku temukan ditempat lain.
Melelahkan dalam tetesan air yang tergelincir di sudut kenangan.
Denganmu, aku
dipaksa bodoh oleh karsa. Apakah bahagia yang dibangun berakhir sebatas kisah?
Entah aku yang terlalu percaya pada keadaan atau Tuhan yang hanya mencoba
menakdirkan sebagai pembelajaran. Melepasmu adalah pemberhentian jalanku.
Kini, aku berduri dalam sendu yang senyata-nyatanya. Dengan paksa, kibas balik awan. Mencari,
apakah jalanku masih sama menujumu?
Tentang percaya untuk menenangkan rasa
gundah dan lelah. Tentang kelemahan yang berganti kekuatan. Tentang kebahagiaan
yang telah tertunda. Akankah?
10 Comments
Huaaaa �� Aku padamu maul
ReplyDeleteSaya tau anda wkwk
DeleteMaul, pecah telur gaesss
ReplyDeleteMbak fiiii, maaf baru netas hehe
DeleteMaul, hayu nikah hahaha
ReplyDeleteMasih dibawah umur 🤣
DeleteAnak ajaib huhuhu
ReplyDeleteHai anonim, terima kasih ya sudah bersedia untuk berkunjung. Sehat selalu 🤗
DeleteMaul ni anak pintar. Kata-kata nya luar biasa. Semoga Allah melihatmu ya, ul. Salam dari emak writer mu
ReplyDeleteEmak, i Miss u 🤗
Delete