Menjadi Manusia

 
Oleh Maul_MK
 
Perjalanan bergetar menemani rintik-rintik kebohongan. Pipi tak lagi merah merona bak mawar hitam. Rintihan seolah teman untuk menepi. Langkah terseok-seok, menggema retakan cermin akibat menjerit dan berteriak melihat dua wajah yang serupa; diri dan bayangan. Mendekat dalam peluk mengisyaratkan ada rasa takut dan hina dalam satu kesalahan. Manusia benar-benar egois. Sudah gila, psikis tetap menjadi bahan gunjingan. Dia sudah gila; kata mereka.

"Tiada rasa, tiada perasaan, tiada merasakan."

 
Bibir Ibu mengagungkan sang buah hati namun mereka mengguncang dalam rasa berkepanjangan. Benar-benar miris. 

Keteledoran membawa malapetaka oleh manusia-manusia konyol dengan segala harapan yang termaktub. Mata menghitam, kaki terseok-seok dan tangan kembali melemah sebab napas terasa sesak. Mereka telah mengurung kebohongan demi penghormatan. 

"Istirahatlah kau, nak!"

"Maaf, Bu. Aku telah gagal."


Ketabahan tampak tak terbendung dan meretakkan sebuah cermin, menodai kesabaran dan memecahkan kejujuran. Dada Ibu berguncang mendapat kata-kata hina melalui mulut manusia tak bermoral. Rasa takut semakin berkepanjangan. Ada harapan, keinginan dan do’a bersemayam dalam lirihnya. 


Adalah pelampiasan dalam penyembuhan diri. Dikekang dalam tawa dan dipasung dalam diam. Ruangan telah bergema dalam kegilaan. Gila api, gila hormat, gila pangkat telah membalik kaca yang pecah.

"Maaf nak, Ibu telah gagal."

"Istirahatlah, Bu. Aku ikhlas."

 
Noda kehormatan telah dihujani oleh ludah. Menuai kedamaian dalam pusaran hitam sebagai pertanda lemah, kaca tak lagi retak sebab liang gelap penuh gema yang membuncah. Kejam!
 
 

Medan

 



Post a Comment

8 Comments

  1. Maul kesayangan emak

    ReplyDelete
  2. Pencinta maul garis kerasssss

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih ya :")
      Sukses selalu untukmu 🤗

      Delete
  3. Pecah telur ya ul 🤗

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya nih hehe, sukses dan sehat selalu untuk kalian 💚

      Delete
  4. Keren banget kak. Menusuk hati sekali.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waaah, terima kasih banyak kak. Sehat selalu ya kak 💚

      Delete