Oleh Maul_MK Pada bintang yang berbebar, aku langitkan sajak suci penuntun sukar. Lagi-lagi langit membenci awan sebab hujan membasahi bumi dalam seribu kata tunggu. Mata kita bertemu pada hamparan malam. Namun, do'a yang kita eja tak bertemu pada pengharapan diam. Aku pandang bintang agar membasuh daksa. Sementara, kau pandang purnama agar menyelam di…
Maul_MKOleh Maul_MK Lorong kacau memporak-porandakan isi kepala. Jalanmu yang tampak biasa terlihat olehku. Namun, keruh malam dan alunan syahdu telah memasygulkan hati seolah berkata tak cukup menenangkan. Bahkan, purnama gagal terelakkan. Tak sedikitpun tergambar selaksa makna senyum palsu. Apa terasa olehmu satu kesadaran yang melegakan hanyalah, "Aku bai…
Maul_MKOleh Maul_MK Isak yang bergema merobek tawa yang tidak pernah berhenti. Gerak dan langkahku terasa istimewa dilihat mereka. Padahal, malamku bisu. Orang-orang merasa dirinya kesepian. Nyatanya, akulah yang dipermainkan oleh interaksi kata-kata yang seolah kepalsuan atas kepedulian. Pada akhirnya, aku mengetahui dan jauh lebih teriris. Adakah tempatku bersan…
Maul_MKOleh Maul_MK "apa yang paling melegakan dalam hela napasmu terpanjang?" Terkadang, jalan yang dianggap kebahagiaan memberi dinding kokoh dan menghantam pelarian kita. Ada senyum yang selalu berseri dan kemegahan tawa yang menggelegar menyimpan lorong kegelapan dibalik persembunyian. Takkan ada tanya dan terasing telah dirasa. Dahulu, kita bersama-…
Maul_MKOleh Maul_MK Pengasingan ini terlampau dalam bayangan seolah akulah penyebab kekeliruan. Lukisan itu terpampang dalam galeri pertunjukan yang kau sebut "pameran". Heran! Aku selalu bertemu pada makna-makna yang terlibat olehnya. Pandangan orang-orang terhadapku masih sama seperti dahulu seolah ingin bertanya namun keraguan benar-benar menyelimuti …
Maul_MK
Sosial Media