Petala Langit


Oleh Maul_MK

Pada bintang yang berbebar, aku langitkan sajak suci penuntun sukar. Lagi-lagi langit membenci awan sebab hujan membasahi bumi dalam seribu kata tunggu. 

Mata kita bertemu pada hamparan malam. Namun, do'a yang kita eja tak bertemu pada pengharapan diam. Aku pandang bintang agar membasuh daksa. Sementara, kau pandang purnama agar menyelam di balik nayakina.

Kita terlahir dalam bilik kata-kata sebagai penghampaan atau ketidaksempurnaan dan mengubah takdir sebagai alat rindu dan derita. Padahal, penipu diri sendiri. 

Detik-detik kidung meragukan kehadiran. Bukankah harusnya saling meyakinkan?

Kini, perjalananmu penuh terka dan memulangkan tanya pada sukma yang tidak terjawab apa-apa. Bahkan, menyapapun enggan dan melemahkan kata beriringan. 

Kita memang makhluk pengabdi. Kepada Tuhan-lah sebaik pengasingan diri. Dibalik melepaskan tetaplah abdikasi. Huruf-huruf yang masih mengulang ajar dalam abaian menunggu penantian dibalik kata, "Aku baik-baik saja"

"Ditempat berbeda ini, mari kita genggam langit bersama." 

Detak detik, aku pungut do'a yang masih terbata-bata dalam keraguanmu hanya sebagai alas mimpi. 

Medan


Post a Comment

7 Comments

  1. private amat siii ulll

    ReplyDelete
    Replies
    1. pdhl jomblooo 😂🤣

      Delete
    2. drpd kamu modus terus hahaha

      Delete
  2. wish di 2025
    maul lebih bnyk up prosais 🤟😭😭

    ReplyDelete
  3. naks emak netas 🐣✨

    ReplyDelete
    Replies
    1. kangen maul, Mak 😂

      Delete
    2. kamu bikin kotor blog maul saja, Den 🤣

      Delete